Search
Close this search box.
Gempa Bandung

Dari Reruntuhan : Kisah di Balik Gempa Bandung

Saya sedang duduk menunggu seorang teman untuk bersama-sama mengunjungi petani kol guna membeli hasil panennya. Saya menjalankan bisnis kecil membeli produk pertanian dari para petani di sekitar tempat tinggal saya.

Pagi itu, sekitar pukul 10, saya sedang duduk di ruang tamu sambil menikmati secangkir kopi ketika tiba-tiba potongan semen jatuh dari plafon, disusul oleh runtuhnya dinding rumah di sisi kanan tempat saya sedang duduk. Terkejut, saya langsung berlari keluar melalui pintu samping. Namun, saat tiba di luar, saya terjatuh karena permukaan jalan yang tidak rata, tinggi dan rendah. Dari posisi jatuh, saya melihat tetangga saya, seorang ibu, sudah berada di depan rumahnya sambil berteriak, “Allahu Akbar! Allahu Akbar! Gempa, gempa!”

Saya menoleh ke arah kanan dan melihat bahwa dinding depan dan jendela kamar saya telah runtuh. Saat itulah saya baru sadar bahwa gempa baru saja terjadi. Saya masih terduduk di tempat saya terjatuh, bingung dan syok, sementara pikiran saya langsung tertuju kepada istri dan anak saya yang sedang berada di Lembang mengikuti kursus menjahit, bagian dari program desa.

Dengan tubuh yang masih gemetar, saya berusaha berdiri dan berjalan menuju depan rumah. Saya berjongkok sambil menatap reruntuhan dinding kamar dan kedalam rumah saya dan bertanya dalam hati, “Kenapa ini bisa terjadi? Bagaimana nasib rumah saya sekarang?”

Hingga saat ini, perasaan saya belum tenang. Saya khawatir akan adanya gempa susulan. Baru-baru ini, sebelum gempa terjadi, saya terkena stroke ringan. Setiap kali merasakan getaran kecil, saya merasa trauma. Malam hari, saya tidur di kursi di halaman rumah dengan menyalakan api untuk tetap hangat dan merasa lebih aman, karena suhu di sini sangat dingin pada malam hari. Saya tidak pernah menyangka gemp ini akan terjadi, dan saya sangat berharap tidak ada gempa lagi. Saya juga berharap ada bantuan, apa pun itu, yang bisa meringankan beban keluarga saya, agar kami bisa bangkit dari situasi sulit ini.

Berita terkait lainnya

id_IDIndonesian